
Corona di dunia masih terus mencatat peningkatan kasus. Nyaris dua juta orang meninggal akibat COVID-19 di dunia.
Namun, tampaknya masih banyak yang menyepelekan Corona. Seperti yang terjadi di Rusia, ada tiga puluh pasangan melepas masker mereka dan berciuman di kereta, hal ini tentu mengejutkan para penumpang lainnya.
Dikutip dari beragam sumber, aksi ini disebut-sebut sebagai bentuk protes pembatasan yang diterapkan di kota Yekaterinburg, Rusia, untuk memperlambat penyebaran kasus COVID-19. Sekelompok pasangan muda tersebut mengklaim aturan pembatasan terkait COVID-19 'tidak masuk akal' serta akan berimbas banyak pada industri hiburan dan perhotelan.
Aksi protes ini direkam oleh banyak orang dan dibagikan secara luas di media sosial. Menurut laporan E1RU, media setempat, pasangan yang berciuman, beberapa lama kemudian memakai masker mereka lagi dan menghilang ke kerumunan di stasiun Mashinostroiteley.
Disebutkan, aksinya ini ingin menyoroti pembatalan konser dan penutupan bar pada pukul 11 malam. Para aksi demo juga protes akan larangan menggunakan transportasi publik yang penuh dan sesak.
"Musisi berbicara menentang pembatasan COVID-19 yang tidak masuk akal karena virus dianggap berisiko lebih tinggi di konser dan di restoran setelah pukul 11 malam daripada di kereta bawah tanah yang ramai selama jam sibuk," para pengunjuk rasa dikutip dari Life.
Rusia bukan satu-satunya negara yang melarang kerumunan atau pertemuan besar di klub malam dan tempat umum lainnya. Meski begitu, para pengunjuk rasa mengaku aksinya ini tak bermaksud mengganggu pelayanan setempat.
Sumber : detik.com
Post a Comment for "Viral Aksi Nekat Ciuman di Kereta, Protes Pembatasan Corona-Klub Malam Tutup"