Ketika Sudah Besar, Anak Sulit Jatuh Cinta Jika Orang Tuanya Bercerai, Ini Hasil Penelitiannya



Kita tidak bisa meminta ingin terlahir dari orang tua yang seperti apa dan perceraian pun tidak akan bisa dihindari.

Apapun alasannya, perceraian orang tua akan berdampak buruk kepada anaknya. Ini penjelasannya:

Sebuah penelitian yang dilakukan di Baylor University tahun 2020 bahwa anak yang memiliki orang tua yang bercerai ketika dewasa ia trauma dan susah merasakan cinta didalam tubuhnya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Comparative Psychology menunjukkan bahwa orang yang saat kecil menyaksikan perceraian orang tuanya ternyata memiliki kadar hormon oksitosin lebih sedikit dari pada anak yang memiliki orang tua tidak bercerai.

Percerain Orang Tua Membuat Anak Susah Jatuh Cinta

Kadar hormon oksitosin yang rendah pada seseorang membuat ia sulit merasa jatuh cinta ketika dewasa.

Oksitosin dianggap sebagai hormon cinta, disekresikan di otak dan dilepaskan ke tubuh selama momen ikatan batin seperti bersalin, menggendong anak, dan menyusui.

Oksitosin juga akan dilepaskan ketika seseorang melakukan kontak fisik dan berinterksi seksual misal berpelukan dengan pasangan.

Sayangnya ketika orang tuanya mengalami perceraian, ia akan mengalami penuh tekanan dan timbullah kecemasan terhadap cinta.

Sehingga itulah yang membuat susah buat percaya terhadap cinta dan susah untuk merasakan cinta.

Namun bukan berarti semua anak yang memiliki orang tua bercerai akan susah jatuh cinta. Orang tua bisa mencegah anak trauma akan cinta dengan cara memberikan banyak kasih sayang.

Meski sudah bercerai harus sama-sama bekerja sama untuk membangun keluarga dan tetap memberikan kasih sayang kepada anaknya.

Sumber : humairoh.com

Post a Comment for "Ketika Sudah Besar, Anak Sulit Jatuh Cinta Jika Orang Tuanya Bercerai, Ini Hasil Penelitiannya"