
Sebagian orang mungkin tak menyadari, meski aktivitas bernafas adalah sebuah respon otomatis yang dilakukan tubuh manusia, namun bila dilakukan dengan cara yang tidak benar, dapat berujung aliran oksigen ke tubuh tak maksimal.
Namun, kemungkinan kita tidak banyak mengenali teknik-teknik pernapasan yang sehat dengan tepat.
Dikutip dari Kompas.com, sebagian besar dari kita bernapas terlalu dangkal, terlalu cepat.
Padahal, bernapas dengan lebih panjang, lambat, dan dalam membuat paru-paru menjadi lebih rileks.
Pernapasan yang lebih dalam membantu menghilangkan reaksi-reaksi yang melawan ketika kita sedang mengalami stres.

Bernapas dengan teknik yang tepat juga dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah.
Mengenali berbagai macam teknik pernapasan yang tepat sangat penting bagi semua orang, mulai dari atlet hingga penderita asma.
Berikut ini adalah cara bernafas yang baik untuk memaksimalkan asupan oksigen :
1. Secara umum, hirup udara perlahan dan dalam melalui hidung. Menghirup udara yang sehat membutuhkan waktu sekitar lima detik.
2. Hembuskan napas perlahan melalui mulut dan kosongkan paru-paru sepenuhnya.
Napas yang baik lebih berfokus pada penghirupan menyeluruh daripada pada inhalasi.
3. Diafragma adalah lembaran otot di sepanjang bagian atas perut yang membantu menarik oksigen ke paru-paru dan mengeluarkan karbon dioksida. Bernapas dengan baik akan membuat diafragma naik. Tapi jika tidak merasakan otot ini bergerak, bernapaslah lagi lebih dalam.
4. Bernapaslah lebih dalam sebanyak enam atau delapan kali per menit. Sebagian besar dari kita bernapas lebih dari 20 kali semenit.
Sementar itu, ketika sedang cemas, banyak orang menggunakan pernapasan dada yang membuat kita dengan cepat mengembang dan mengempiskan dada.
Pernapasan yang tepat sangat penting saat kita sedang mengalami rasa cemas yang begitu besar.

"Untuk mendapatkan kembali pernapasan yang sehat selama periode kecemasan, berbaringlah di lantai dan letakkan tangan di dada," Demikian dikatakan oleh seorang psikolog klinis di Washington & Jefferson College di Washington, Pennsylvania, Michael Crabtree, Ph.D.
Menurutnya, tangan digunakan sebagai alat ukur. Selain itu, cobalah untuk mengurangi jumlah gerakan dada, sambil terus bernapas secara normal.
Alih-alih menggunakan dada untuk menghirup dan menghembuskan napas, cobalah bernapas melalui diafragma selama lima menit.
Ketahuilah, bahwa pernapasan dada masih memiliki tujuan, tetapi hanya di saat gairah emosional atau tantangan fisik yang ekstrem saja.
Secara fisik, bernapas dengan dada masih diperlukan, tapi bukan untuk stres atau kecemasan sehari-hari.
"Sebagian besar orang Amerika menggunakan pernapasan dada karena mengembangkan naluri dari kondisi berbahaya," ungkapnya.
Post a Comment for "Silahkan Coba, Ingin Tubuhmu Lebih Sehat, Disarankan Bernafas dengan Cara Berikut Ini"