Orang Tua dan Pendidik Tolong Catat! Mendikbud Nadiem Ungkap Tiga Dosa Besar Dunia Pendidikan

Informasiguru_Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa kesetaraan gender mulai dirasakan Informasiguru_perempuan di Indonesia meskipun hingga saat ini dunia pendidikan di Indonesia masih dibayang-bayangi oleh tiga dosa besar pendidikan. 

“Perempuan Indonesia kini telah dapat menempuh pendidikan tinggi, berkarir, namun demikian, perjuangan belum usai. Perjalanan masih panjang," tegas Nadiem dalam keterangannya secara virtual yang dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Jumat (12/3). 

"Hingga hari ini kita masih dibayang-bayangi tiga dosa besar pendidikan, yaitu intoleransi, perundungan dan kekerasan seksual yang sering kali dihadapi peserta didik di semua jenjang,” sambung Nadiem. 

Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan tentang tiga dosa besar pendidikan terkait intoleransi, perundungan dan kekerasan seksual dimaksud. 



Menurutnya tiga dosa besar ini sangat mempegaruhi tumbuh kembang peserta didik terutama pelajar perempuan dan mahasiswi dalam mengambil keputusan di masa depan. 

Untuk itu, sebagai langkah pencegahan dan bentuk penanganannya, menurut Nadiem, Kemendikbud telah menyusun regulasi untuk pencegahan dan penanggulan kekerasan seksual bagi perempuan di sekolah dan perguruan tinggi. 

Selain itu, pihaknya juga telah memiliki mekanisme dan aturan dalam mengatasi kekerasan seksual di semua jenjang pendidikan. 

“Kemendikbud tidak (bisa) sendiri, hanya dengan kesadaran dan kemauan semua lapisan masyarakat dapat memantik gelombang perubahan. Lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak dari keluarga, masyarakat mampu menjadi dasar munculnya perempuan-perempuan pemimpin,” pungkas Nadiem.  

Menanggapi itu, Inspektur Jenderal Kemendikbud, Chatarina Muliana Girsang mengemukakan bahwa bahwa perempuan harus berani mengambil peran, dari lingkungan terkecil dulu, misalnya di kelas, sekolah atau kelompok-kelompok.  

Selain itu, miliki empati terhadap sesama karena keberadaan kita adalah agar bermanfaat bagi sesama. Hal itulah yang penting ditanamkan pada anak perempuan di keluarga.  

“Jangan pernah takut ketika kita yakin yang kita tunaikan adalah benar. Sentuhan perempuan membuat segalanya berbeda,” lanjut Chatarina. 

Selanjutnya menurut Chatarina, membesarkan anak untuk menjadi anak yang percaya diri tersebut adalah dengan pujian. Jika anak mengalami perundungan, maka dikatakan agar tidak membalasnya. 

“Jika tidak benar, katakan atau laporkan pada yang berwenang. Balas perundungan mereka dengan menunjukkan kemampuan diri,” tegasnya. 

Selain itu, menurut Chatarina bahwa sejak 2015, Kemendikbud sudah menerbitkan regulasi-regulasi yang disejelaskan oleh Mendikbud Nadiem Makarim terkait pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan sekolah yaitu Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah, serta Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal. 

Regulasi-regulasi tersebut dapat menjadi program dan kegiatan agar semua siswa baik laki-laki dan perempuan dapat bergabung.  

Dan keberhasilan siswa tidak hanya pada aspek kognitif, tapi juga karakter. Dalam regulasi tersebut diberikan contoh kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di satuan pendidikan bagaimana menumbuhkan karakter baik bagi siswa, termasuk mengembangkan apa yang menjadi bakat dan minat siswa laki-laki dan perempuan. 

“Jangan hadapi perundungan dengan emosi karena malah akan muncul pertengkaran. Balaslah dengan etika yakni dengan menunjukkan karya. Jangan juga dipendam sendiri, harus dikomunikasikan pada orang yang dipercaya, bukan ke medsos," tandasnya.  


Sumber : INDUSTRY.co.id

Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.

Post a Comment for "Orang Tua dan Pendidik Tolong Catat! Mendikbud Nadiem Ungkap Tiga Dosa Besar Dunia Pendidikan"