Momen pedagang curhat histeris kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pungli di pasar Bogor menyita perhatian. Istana menjelaskan awal mula peristiwa tersebut.
"Betul, kemarin ada warga masyarakat yang mengadu kepada Presiden di Pasar Bogor, Kota Bogor saat Presiden menyerahkan Bansos di pasar tersebut," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).
Bey menjelaskan peristiwa warga mengadu kepada Jokowi merupakan hal biasa. Hal itu juga terjadi saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke daerah lain.
"Dan Presiden selalu berusaha merespons dengan cepat hal yang disampaikan masyarakat kepada dirinya," ujar Bey.
"Misalnya saat meninjau lahan jeruk di Sumatera Utara, Presiden menelpon langsung Menteri Pertanian karena masalah yang disampaikan berkaitan dengan pertanian. Kemudian saat kemarin berkunjung ke kampung nelayan, Presiden menelepon Menteri Agraria dan Tata Ruang karena terkait dengan status lahan," sambung Bey.
Perihal kejadian pedagang mengadu ke Jokowi di Bogor, Bey mengatakan Jokowi telah meminta penjelasan dari Kapolda Jawa Barat. Selain itu, pihak kepolisian juga disebut sudah memberikan keterangan ke publik mengenai kasus yang diadukan.
"Kemarin, Presiden langsung meminta Sekretaris Kabinet yang memang tengah mendampingi untuk mencatat hal yang disampaikan warga dan juga meminta Kapolda Jawa Barat untuk mencari kejelasan dari kasus tersebut. Kemarin juga pihak Kepolisian sudah menjelaskan kepada media hal yang diadukan warga tersebut," imbuh Bey.
Lebih lanjut, Bey menjelaskan kunjungan kerja Jokowi ke daerah sebenarnya bukan hanya untuk menyapa atau membagikan bantuan sosial. Tetapi yang lebih penting Jokowi mendengarkan masukan langsung dari masyarakat.
"Sehingga saat memimpin rapat dengan Para menteri, Presiden paham betul kondisi di lapangan sehingga bisa memerintahkan menteri untuk menyusun program yang memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Bey.
Seperti diketahui, pedagang di Bogor menyampaikan curhat terkait maraknya pungli di sana. Bahkan keluarga mereka ada yang ditahan polisi lantaran menolak pungli yang dilakukan preman.
Momen curhat pedagang itu disampaikan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, Kamis (21/4). Saat itu, Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Saat kunjungannya, Jokowi sempat meninjau dan membagikan souvenir kepada pedagang di Pasar Bogor. Di saat itu, ada pria dan wanita berpakaian merah curhat ke Jokowi dan terekam dalam video yang viral di media sosial.
"Bapak, di sini banyak pungli, Pak," kata pria tersebut kepada Jokowi.
Jokowi lalu menghentikan langkahnya. Dia memperhatikan dan mendengarkan curhat pria dan wanita tersebut sembari mengayunkan tangan ke bawah meminta kduanya untuk tenang.
Pria dan wanita tersebut secara histeris terus bicara ke Jokowi soal dugaan pungli yang marak terjadi di Pasar Bogor. Mereka juga mengatakan pihak keluarganya ditangkap polisi karena menolak pungli yang dilakukan preman.
"Tolong, Bapak, Om kami menolak pungli, ditangkap polisi," kata wanita tersebut.
Seskab Pramono Catat Keluhan Pedagang
Pramono tampak mencatat curhat dari kedua orang tersebut.
"Yang dipenjara siapa?" tanya Pramono.
"Om saya," jawab wanita tersebut.
"Mana mau Lebaran, anaknya ada empat. Bapak, mohon bisa bantu kami, Bapak," sambung wanita itu.
Jokowi memperhatikan catatan yang dibuat Pramono di saat pria dan wanita tersebut terus menyampaikan curhatnya.
Jokowi juga memberi jempol ke atas kepada pria dan wanita tersebut.
"Ya, sudah (dicatat)," ucap Jokowi. [detik.com]
Post a Comment for "Istana Jelaskan Momen Jokowi Dengar Curhat Histeris Pedagang di Bogor"