2. Orang kafir berkata “Nabimu dalam sebuah hadist mengatakan “Apabila seekor lalat jatuh ke dalam sebuah bejana, maka hendaklah ia menenggelamkan seluruhnya ke dalam air. Sesungguhnya di dalam sayap lalat terdapat penyakit dan di salah satu sayap yang lain terdapat obat. Dan sesungguhnya lalat itu melindungi diri dengan sayapnya yang mengandung penyakit. Maka benamkanlah seluruhnya kemudian angkatlah dari air tersebut”.” (Shohih al-Jami’: 835) Bukankah hal ini suatu yang menjijikkan? Dan telah diketahui bahwa lalat adalah hewan pembawa penyakit? Bagaimana mungkin terdapat obat?
Jawab: Orang–orang culun dari kalangan mereka seringkali menjadikan hadits ini sebagai bumerang untuk menyerang Islam dari dalam. Terutama untuk mendustakan hadis Nabi . Apalagi mereka yang memahami agama ini hanya dengan akalnya yang sangat terbatas.
Kalau kita telaah bahwa anjuran meminum air dalam bejana tersebut bukan suatu yang bersifat wajib. Barangsiapa merasa jijik dengan hal itu maka tidak wajib meminum air dalam bejana tersebut. Suatu hari Rosul pernah dihidangkan kepadanya daging biawak. Namun Rosululloh tidak mau memakan (merasa jijik dengannya) dikarenakan daging tersebut tidak terdapat di kaumnya. Akan tetapi Nabi tidak mengharamkannya.
Ilmu pengetahuan modern sendiri telah membuktikan bahwa perkataan Rosul adalah hak. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis Fakultas Sains Universitas Qoshim, Kerajaan Arab Saudi, mereka adalah beberapa peneliti muda yang terdiri dari Sâmi Ibrohîm at-Tailî, ‘Ậdil ‘Abdurrohmân al-Misnid dan Kholid Dza’âr al-Utaibî
Mereka dibimbing oleh Dr. Jamâl Hâmid, dan dikoordinasi oleh Dr. Sholih ash-Sholih (seorang da’i terkenal di Eropa), melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi mengenai sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan di acara ”Student Research Seminar” di Universitas Qoshim, Saudi Arabia.
Hasil yang diperoleh sangat signifikan sekali. Bahwa media penguji yang dicelupkan lalat pada sebagian sayapnya terlihat ditumbuhi berbagai macam bakteri yang menyebabkan berbagai penyakit. Berbeda dengan media yang dicelupkan lalat seluruhnya yang terlihat begitu steril.
Dan hasil yang mereka capai sangat sinkron sekali dengan hadits Nabi di atas. Ternyata ketika dibenamkan sayap lalat yang tadinya tidak terkena air, akan menetralisasi penyakit-penyakit yang terdapat di sayap yang tercelup air. Jika yang kita pakai adalah logika tentunya semakin dibenamkan ke dalam air semakin tambah pula jumlah penyakit yang berasal dari lalat tersebut. Namun yang terjadi di realita telah membantah logika tersebut.
Dari penelitian tersebut paling tidak ada dua keistimewaan ilmiah dalam hadis Nabi yang di nilai aneh dan salah oleh orang kafir tersebut.
a. Rosululloh mengabarkan pada umatnya bahwa di dalam lalat terdapat penyakit. Dan itulah yang menyebabkan banyaknya bakteri yang tak kasat mata kecuali dengan alat bantu penglihatan semacam miskroskop. Hal ini telah dikabarkan Rosululloh berabad-abad yang lalu sebelum tersingkapnya ilmu pengetahuan modern. Semua ini tidak ada tafsir ganda bahwa apa yang diucapkan Nabi mulia tidak lain bersumber dari wahyu Alloh semata.
b. Pembenaman lalat ke dalam air secara keseluruan merupakan penetral dari penyakit yang dibawa oleh lalat dalam salah satu sayapnya. Secara ilmiah inipun terbukti. Sekali lagi pengetahuan Nabi akan hal tersebut merupakan wahyu dari Alloh .
Sungguh hadits ini merupakan sebuah solusi yang paling bermanfaat. Terutama bagi para mujahid, tentara, musafir, atau siapa saja yang kekurangan air dimana saja mereka berada. Jika terjadi kasus lalat jatuh ke dalam bejana mereka, maka tidak ada jalan terbaik melainkan mengamalkan hadits Nabi di atas.
Post a Comment for "Lalat adalah hewan pembawa penyakit? Bagaimana mungkin terdapat obat? ( Tanya Jawab Syubhat terkait Rasulullah)"