
Politisi sekaligus Anggota Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak disuntik vaksin Covid-19.
"Saya tetap tidak mau divaksin, mau vaskin yang umur 63 tahun ke atas, mau vaksin buat semua umur, saya tidak mau," ucapnya dalam rapat kerja (raker) dengan Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Direktur PT Bio Farma.
Bahkan tuturnya, Jika Pemprov DKI akan mengenakan sanksi kepadanya dan anak cucunya karena menolak vaksin, dia lebih memilih untuk membayar denda tersebut.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung menyebut masuk akal jika Ribka telah mbalelo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal vaksinasi tersebut dan yakin bahwa Megawati Soekarnoputri pun tidak setuju.
"Kalau partai bu Mega sendiri menolak, itu berarti dia juga kurang sreg dengan prosedur ini atau ada transaksi yang belum beres, misalnya, karena dianggap bahwa vaksin ini dimonopoli oleh Golkar, jadi ada berbagai macam faktor politik, bisnis, kebudayan, dan macam-macam yang dilanggar oleh Jokowi," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu, 13 Januari 2021.
Dia menganggap PDIP berarti tidak sepenuhnya percaya pada efikasi dari vaksin tersebut, apalagi menurutnya hanya 65 persen yang berarti ada 35 persen rakyat Indonesia yang akan tertular lagi dengan Covid-19.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga yakin bahwa terdapat masalah di dalam tubuh pemerintah, terutama dari PDIP terhadap kebijakan vaksinasi terhadap Jokowi atau memang yang bersangkutan Ribka memiliki soal lain seperti persaingan jabatan dan lainnya.
"Kalau partai bu Mega sendiri menolak, itu berarti dia juga kurang sreg dengan prosedur ini atau ada transaksi yang belum beres, misalnya, karena dianggap bahwa vaksin ini dimonopoli oleh Golkar, jadi ada berbagai macam faktor politik, bisnis, kebudayan, dan macam-macam yang dilanggar oleh Jokowi," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu, 13 Januari 2021.
Dia menganggap PDIP berarti tidak sepenuhnya percaya pada efikasi dari vaksin tersebut, apalagi menurutnya hanya 65 persen yang berarti ada 35 persen rakyat Indonesia yang akan tertular lagi dengan Covid-19.
Baca Juga: Ditangkap Usai Terjerat Kasus Narkoba, Ternyata Suami Nindy Ayunda Bukanlah Orang Sembarangan
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga yakin bahwa terdapat masalah di dalam tubuh pemerintah, terutama dari PDIP terhadap kebijakan vaksinasi terhadap Jokowi atau memang yang bersangkutan Ribka memiliki soal lain seperti persaingan jabatan dan lainnya.
"Presiden sendiri ada semacam ketidak nyamanan di pikirannya, karena partainya sendiri tidak setuju, jadi dalam keadaan presiden tidak seimbang secara psikologi, dia malah disuntik," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Ribka juga mengaku memilih untuk membayar denda dengan menjual mobilnya ketimbang disuntik vaksin Covid-19.
"Mendingan gua bayar. Jual mobil nggak apa-apa," ucapnya.
Dia mengungkapkan bahwa seharusnya proses penyuntikan vaksin Covid-19 itu tidak boleh bersifat memaksa, apalagi sampai diwajibkan.
"Kalau dipaksakan pelanggaran HAM (Hak Asasi Masyarakat). Nggak boleh," ujarnya sambil menunjuk-nunjuk ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Ribka juga mempertanyakan rencana vaksinasi gratis oleh pemerintah yang dinilainya tidak jelas. Sebab, dari keempat vaksin semuanya ada harganya.
"Harganya kan macam-macam. Buat orang miskin pasti dikasih yang paling murah," katanya dengan suara keras.
Sementara, Presiden Joko Widodo akan disuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Rabu, 13 Januari 2021.
Penyuntikan vaksin untuk Presiden Jokowi akan disiarkan secara langsung dan dapat diakses melalui kanal YouTube BNPB Indonesia.***
Sumber : pikiran-rakyat.com
Post a Comment for "Politisi PDIP Ogah Divaksinasi, Rocky Gerung: Megawati Menolak Berarti Ada yang Dilanggar Jokowi"