Kesabaran Rosululloh
Ibnul Qoyyim berkata, “Sabar adalah mengekang dan menahan jiwa dari keluh kesah, menahan lisan dari mengadu, serta anggota badan dari membuat kekacauan/menyakiti seperti menampar pipi, merobek baju dan semisalnya.
Sabar adalah akhlak utama yang merupakan bagian dari akhlak jiwa, yang mencegah pemiliknya dari berbuat sesuatu yang tidak baik dan tidak bagus. Siapa saja yang menghiasi dirinya dengan sifat sabar, niscaya ia mampu mengendalikan jiwanya untuk tabah menanggung kesalahan, kesulitan, dan derita.”
Kesabaran dalam mengarungi kehidupan yang penuh onak dan duri merupakan kebutuhan yang paling penting dan kewajiban yang paling agung, yang harus dimiliki oleh setiap orang. Sabar dengan berbagai macam bentuknya (sabar dalam hal menunaikan ketaatan, sabar dalam hal meninggalkan kemaksiatan dan sabar terhadap musibah) meruapakan kewajiban bagi setiap Muslim, tetapi bagi para da’i lebih utama dan lebih harus memilkinya. Oleh karena itu, Alloh memerintahkan Imamnya para da’i dan teladan mereka, yaitu Rosululloh agar bersabar, firman-Nya:
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Alloh dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. an-Nahl [16]: 127-128)
Sosok manusia paling penyabar adalah Rosululloh . Beliaulah yang paling berhak kita teladani dan kita ikuti. Saat objek dakwah melukai tubuhnya, malah mendo’akan kebaikan bagi mereka. Saat manusia melontarkan kata-kata kasar kepadanya, ia membalas dengan ucapan kebaikan dan kelembutan. Saat seseorang berbuat buruk kepadanya, ia balas dengan perbuatan baik. Beliau adalah sosok ideal dalam hal kesabaran dan contoh sempurna bagi umatnya yang hendak mengikutinya.
Peristiwa-peristiwa berikut ini adalah bukti kesabaran beliau :
1.Ummu Jamil, istri Abu Lahab ketika mendengar isi surat yang diturunkan Alloh kepada Nabi Muhammad , yang mencelanya dan suaminya, dengan serta merta ia mendatangi Rosululloh dengan membawa batu kecil yang memenuhi tangannya, dan ketika itu Rosululloh sedang duduk di masjid samping Ka’bah bersama Abu Bakar ash-Shidiq. Ketika Ummu Jamil telah sampai di hadapan mereka berdua, Alloh mengaburkan pandangannya hingga ia tidak melihat Rosululloh , dan yang terlihat hanya Abu Bakar, kemudian dia berkata: “Hai Abu Bakar, dimana temanmu? Aku telah mendengar bahwa dia mencelaku, demi Alloh kalau aku ketemu dia, sungguh akan aku pukul mulutnya dengan batu kerikil ini, demi Alloh aku adalah seorang penyair, kemudia dia bersyair:
“Dia adalah orang yang tercela, kami tentang dan perkaranya kami durhakai juga agamanya membuat kami benci.” (Siroh Ibnu Hisyam 1/378 dan Tafsir Ibnu Katsir, 4/523)
2. Seorang Arab Badui pernah menarik sorban Rosululloh dari belakang hingga hampir mencekik lehernya. Dia berkata, “Bawakan aku harta Alloh yang ada padamu dengan dua unta ini, sebab engkau tidak mau membawa hartamu dan harta orang tuamu untukku.”
Begitupun, Rosululloh tetap bersabar. Beliau tidak lebih hanya berkata, “Harta itu milik Alloh , dan aku hanya hamba-Nya. Apa yang kaulakukan terhadapku akan di balas, hai Arab Badui!” orang itu menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya, “kenapa tidak?” orang Arab Badui kembali menjawab, “Karena engkau tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.” Nabi pun tertawa, kemudian memerintahkan para sahabat untuk membawakan gandum di atas seekor unta dan kurma di atas unta yang lain. Kesabaran macam apa ini dan kesempurnaan seperti apa ini, wahai para hamba Alloh?
Tidak pernah terbukti bahwa Rosululloh memenangkan dirinya sendiri saat dizholimi, beliau juga tidak pernah memukul seorang pembantu atau perempuan. ‘Aisyah meriwayatkan tentang hal ini, ia berkata, “Aku tidak pernah melihat Rosululloh memeela dirinya sendiri saat orang-orang menuntut Beliau, selama itu tidak berhubungan dengan larangan-larangan Alloh . Beliau juga tidak pernah memukul sesuatu dengan tangannya kecuali saat berjihad, Beliau juga tidak pernah memukul pelayan atau seorang perempuan sekali pun.”
3. Dari Urwah bin Zubair , ia berkata: “Aku berkata kepada Abdulloh bin Amr bin Ash : beritahukan kepadaku tentang siksaan yang paling menyedihkan yang dilakukan oleh orang-orang Quroisy terhadap Rosululloh , lalu Abdulloh bin Amr bercerita: Ketika Rosululloh sedang sholat di sisi Hajar Aswad di Ka’bah, tiba-tiba datanglah Uqbah bin Abi Mu’ith, lalu dengan serta merta memegang pundak Rosululloh dan mengalungkannya ke leher Beliau, kemudian menjerat leher beliau dengan sekeras-kerasnya. Kemudian ketika itu datanglah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang langsung menarik pundak Uqbah dan menyingkirkan dari sisi Rosululloh , kemudian Abu Bakar membaca ayat: “Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena Dia menyatakan: “Robbku ialah Alloh padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Robbmu.” (QS. Al-Mu’min [40]: 28) (HR. al-Bukhori dan Muslim)
BACA SELANJUTNYA : SIFAT LEMAH LEMBUT DAN RAMAH TAMAH RASULULLAH SAW
Post a Comment for "BELAJAR BERSABAR DARI AKHLAK RASULULLAH SAW"